Cerita Asal - Kerigan, sebuah kearifan lokal yang masih terjaga sampai saat ini. Walaupun pada kenyataanya, spirit dan keberadaannya sudah jauh menurun ketimbang zaman orang tua kita dulu.
Kerigan adalah bentuk kerja sama kolosal untuk mengerjakan sesuatu. Dengan Kerigan, pekerjaan yang berat akan terasa ringan. Kerigan bagi orang desa sudah tidak asing lagi, biasanya diumumkan lewat RT atau RW setempat, masyarakat diminta untuk Kerigan.
Bentuknya beragam, misalnya membersihkan saluran air dari sampah, membersihkan rumput tetangga eh ...rumput di tepi jalan, membuat irigasi tradisional di sungai, atau Kerigan membersihkan pemakaman umum menjelang bulan puasa.
Salah satu syarat terpenuhinya sebuah Kerigan adalah dilakukan oleh banyak orang. Jadi jika hanya dilakukan sendirian, itu bukan Kerigan tapi "Keri", tanpa akhiran "Gan". Iya karena yang lain sudah pulang, kamu baru datang. Itu disebut Keri atau terlambat, jadilah kamu bekerja sendirian. Mudeng yah?
Tapi, taukah kamu kehebatan kata Kerigan ini dalam meng-influnce perbendaharaan bahasa jawa ngapak khas Banyumasan?. Terereng !!! Ternyata pengaruhnya sungguh luar biasa dalam menciptakan beragam kata turunan berakhiran "Gan" yang sebentar lagi akan kamu ketahui berikut ini.
Begini prosesnya my brother ....
Selesai Kerigan, biasanya rangOrang tidak langsung pulang, mereka beristirahat sebentar, duduk, ngrokok, ngobrol sambil Jugrugan.
Nah, kata Jugrugan ini setelah diteliti selama bertahun tahun, ternyata merupakan turunan langsung dari Kerigan. Sambil menunggu keringat kering, membersihkan cangkul, mereka Jugrugan ngobrolin orang yang tidak berangkat Kerigan. Jugrugan adalah aktifitas duduk- duduk dan ngobrol sekelompok orang, biasanya sambil ngopi dan ngrokok. Kalo kamu duduk sendirian tanpa ditemani kopi dan rokok, itu bukan Jugrugan ; tapi kecut yang ditahan. Eh !!
Generasi kedua dari kata Kerigan adalah Tirigan. Lagi lagi sebuah riset yang mendalam berhasil mengungkap bahwasannya kata Tirigan lahir dari embrio Kerigan.
Seperti diungkapkan di atas, bahwa setelah Kerigan orang orang lantas Jugrugan sambil menceritakan orang yang alpa Kerigan. Nah, orang yang kerap tidak berangkat Kerigan inilah yang disebut Tirigan. " Kon Kerigan koh ora tau mangkat, Tirigan nemen kae wong," begitu kalimat yang terucap dari bapak bapak pecandu "Rumpino Se Crettt" besutan Meni Ros, acara zaman dulu yang jadi inspirasi stasiun tivi sekarang dengan judul dan nama host yang hampir sama.
Selanjutnya adalah kata Kurugan, ini juga erat kaitannya dengan ritual Kerigan. Saking semangatnya ngobrolin dan ngrasanin (apa sih?) orangorang tidak berangkat Kerigan, sampai - sampai seseorang mengucapkan kalimat cacian berbentuk supatan atau nyupatani ; " Moga - moga kae wong Kurugan wit kencur," begitu umpatnya.
Sebenarnya masih ada dua lagi kata yang bersaudara dengan Kerigan, yaitu Juragan dan Paragan. Namun karena terhitung saudara jauh, mereka tidak protes, meskipun urung dimasukkan dalam silsilah ahli waris Kerigan ini.
Semoga menjadi pengalaman bersejarah buat para pembaca semua. Terima kasih (wizteguhnugroos).