Sabtu, 28 Juli 2018

Pos Ronda : Tradisi Siskamling ala Desa

Posted by Wizteguh Nugroos on Juli 28, 2018 with No comments


Pos ronda

Cerita Asal - Menjaga keamanan lingkungan dengan melaksanakan giat ronda malam merupakan kebiasaan yang terus dipelihara sampai kini. Sesuai jadwal yang disepakati bersama, warga setiap malam bergantian menjaga keamanan lingkungan dengan berjaga di pos ronda.

Pos ronda, bangunan kecil berukuran 2 x 2 meter biasanya menempati tanah milik warga setempat. Dibangun dengan bergotong royong dan menggunakan uang kas RT atau RW.

Dalam pelaksanaan ronda malam, seringkali para peronda menggunakan waktunya untuk bermain catur, gaple, remi, sekedar capean (tebak-tebakan), hingga ngobrol perihal meroketnya harga kebutuhan pokok, sampai mahalnya mahar untuk bisa bertarung di Pilkada yang mencapai puluhan milyar.

Saat siang hari, pos ronda biasanya digunakan untuk bermain anak-anak, berteduh anak sekolah saat perjalanan pulang, sampai tempat istirahatnya orang kurang waras. Ada juga pos ronda yang digunakan untuk berjualan, pacaran, atau tempat ibu-ibu nungguin anaknya sekolah.

Entah kenapa pos ronda menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi, mungkin karena kepemilikannya yang bukan hak pribadi, tidak adanya tuan rumah, dan tak ada larangan untuk sekedar nongkrong sepanjang tak mengganggu ketertiban umum.

Pos ronda saat ini tak melulu menjadi tempat warga melaksanakan ronda dalam Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling). Ia menjadi bangunan multiguna, bermanfaat dan bermartabat. (wizteguhnugroos)

0 komentar:

Posting Komentar